Logo TandaSalib

Mengapa Kita Pergi ke Gereja di Hari Minggu?

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria - Wikipedia bahasa Indonesia,  ensiklopedia bebas
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Sumber: Wikimedia Commons.

Hari Sabat = hari Minggu ?

“Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu” (Kej 2:2-3)

Dalam dekalog (10 Perintah Allah), pada perintah Allah yang ketiga Allah berfirman untuk “Kuduskanlah Hari Tuhan”. Perintah Allah inilah yang dirayakan oleh orang Yahudi sebagai hari Sabat atau Sabtu, yang merupakan hari ketujuh menurut penanggalan agama Yahudi. Kata Sabat berasal dari bahasa Ibrani “Shabbat” yang berarti berhenti bekerja atau beristirahat.

Berikut nama-nama hari dalam Kalender Ibrani dan padanannya:

IbraniIndonesiaArabArti
Yom RishonMinggu/AhadYaum Al-AhadHari Pertama
Yom SheniSeninYaum Al-ItsnainHari Kedua
Yom ShlishiSelasaYaum Al-TsalatsahHari Ketiga
Yom Revi’iRabuYaum Al-Ar’baahHari Keempat
Yom KhamishiKamisYaum Al-KhamisHari Kelima
Yom ShishiJumatYaum Al-Jumu’ahHari Keenam
Yom ShabbatSabtu/SabatYaum Al-SabtHari beristirahat
(tabel.1)

Perihal hari Sabat bagi agama Yahudi, William Chang menegaskan: “Hari Sabat, seperti hari istirahat mingguan, menjadi bagian hidup yang teratur dalam agama Yahudi” (Menggali Butir-Butir Keutamaan. Yogyakarta: Kanisius, 2002). Namun, melalui hari Sabat inilah agama Yahudi mengkhususkannya sebagai hari istirahat kepada Yahwe untuk mendengarkan Sabda-Nya.

Penghormatan agama Yahudi terhadap hari Sabat, biasanya pada hari tersebut mereka berkumpul di dalam Kanisah di Yerusalem untuk mempersembahkan kurban-kurban khusus (bdk. Bil. 28:9-10). Hal ini nampak jelas, di mana-mana didirikan Sinagoga untuk Ibadat Sabda dalam bentuk perayaan yang lebih terarah dengan mendengarkan bacaan dari Kitab Taurat dan Kitab para nabi.
Dari penanggalan Yahudi tersebut sangat jelas bahwa hari Sabat (Sabtu) bukanlah hari Minggu. Dalam menjalankan perintah “Kuduskanlah Hari Tuhan” pada hari Sabat, orang Kristiani merayakannya setiap hari Minggu, yaitu satu hari sesudah hari Sabat.
Mengapa demikian ?


Dalam kisah penyaliban-Nya, Yesus wafat pada hari Jumat, atau Yom Shishi (hari keenam Ibrani), dan bangkit pada hari pertama dalam minggu itu di penanggalan Ibrani. Hal itu dapat dilihat dalam Injil Lukas 23:53-54; 56b – 24:1-3; 5b-8:


“Dan sesudah ia (Yusuf Arimatea) menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai” (Lukas 23:53-54)
“Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat, tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan” (Lukas 24:1-3)


“…Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari ketiga. Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu” (Luk 24:5b-8)


Dari perikop ini sangat jelas bahwa Yesus wafat pada hari keenam, yaitu satu hari sebelum hari Sabat (hari ketujuh Ibrani), dan bangkit pada hari Minggu, yaitu hari pertama dalam mingguan penanggalan Ibrani. Sama seperti yang diucapkan oleh Yesus, bahwa Ia bangkit 3 hari setelah wafat-Nya. Jika disimpulkan urutan harinya dalam kalender Yahudi (tabel.1) adalah sebagai berikut:

WAFATDI MAKAMBANGKIT
Yom ShishiYom ShabbatYom Rishon
JumatSabtuMinggu
HARI KE-6HARI KE-7HARI KE-1
(tabel. 2)

Hari Sabat adalah hari beristirahat, sedangkan hari Minggu adalah hari Tuhan


Motivasi dasar dari hari Sabat adalah meniru pola kerja dari Allah sendiri. Allah telah bekerja selama enam hari dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Hari Sabat sangat berbeda dengan hari Minggu (hari Tuhan), karena sesudah hari Sabat adalah hari Minggu (tabel.2), yang merupakan hari pertama dan melambangkan ciptaan baru, dengan didahului oleh kebangkitan Kristus. Dia menyempurnakan kebenaran rohani hari Sabat Yahudi dan mewartakan istirahat abadi manusia dalam Allah. Dengan demikian Hari Minggu adalah hari kebangkitan Kristus, sedangkan hari Sabat lebih dilihat sebagai hari istirahat supaya manusia menikmatinya bersama Allah. Itulah sebabnya Yesus mengatakan: “…Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” (Markus 2:27-28).


Hari Minggu adalah hari Tuhan, karena hari Kebangkitan Tuhan Yesus


Dalam merayakan Kebangkitan Yesus Kristus Sang Juruselamat ini, maka hari Minggu memenuhi arti rohani bagi hari Sabat Yahudi, dan memberitakan istirahat manusia abadi di dalam Allah. Pada hari Minggu, di seluruh penjuru dunia umat beriman Kristiani wajib merayakan hari Minggu sebagai hari Tuhan. Hari Minggu dirayakan sebagai hari Tuhan, karena berdasarkan tradisi para rasul yang berasal mula pada hari kebangkitan Kristus sendiri: “Dan pagi-pagi benar pada hari pertama Minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (Luk 24:1).


Dengan demikian, Gereja menetapkan bahwa perayaan misteri Paskah dirayakan sekali seminggu tepat pada hari Minggu yang disebut hari Tuhan. Pada hari Minggu seluruh umat beriman dipersatukan oleh Allah di dalam Kristus, berkumpul dengan saudara dan saudari seiman serta membuahkan dengan berbuat amal kasih kepada sesama demi mengenangkan hari kebangkitan Kristus. Umat beriman Kristiani menjaga kekudusan hari Minggu dengan berpartisipasi pada Ekaristi atau Ibadat Sabda yang akan dirayakan bersama, serta menghindari kegiatan-kegiatan yang menghalangi ibadah kepada Allah dan mengganggu suka cita hari Allah itu sendiri.


Dari uraian di atas ini mungkin yang menyebabkan diri kita saat ini menikmati hari libur untuk beristirahat pada hari Sabtu, dan kita pergi ke gereja untuk beribadah merayakan hari Tuhan pada hari Minggu.

Sumber Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ae/Gereja_Katolik_Kelahiran_Santa_Perawan_Maria%2C_Surabaya.jpg