Logo TandaSalib

Kebahagiaan di Jaman Ini

Ilustrasi “Rat Race”. Sumber: Freepik.com.

Di Sebuah Ruang Hotel

Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri pertemuan teman – teman lama saya dari sekolah. Pembicaraan berlangsung di sebuah kamar dimana temanku menginap. Banyak hal yang mereka lalui, banyak pula kesalahan yang mereka lakukan. Semua mereka lakukan agar mereka merasa bahagia. Apa yang kurang dari hidup mereka? Tidak ada yang mengangkat topik ini. Kami semua telah puas tertawa.

Adorno dan Horkheimer: Mengenai kebahagiaan

Ide bahwa kebahagiaan adalah milik semua orang telah diterima di setiap lapis masyarakat. Aku pernah menjemput temanku, tetapi terhalang karena ada pasar malam, lengkap dengan komedi putar. Persis masalahnya ada di sekitar ide itu. Kalau kebahagiaan adalah milik semua orang, mengapa orang kaya punya banyak kebahagiaan, sedangkan orang miskin hanya sedikit? Kebahagiaan yang merata adalah omong kosong kalau masih ada pembedaan antara si kaya dan si miskin. Orang miskin merasa pedih karena hal tersebut; semakin kaya semakin tidak terasa. Mereka bisa sampai lupa untuk bahagia.

Sistem pemerintahan kadang berlaku secara tidak adil. Siapa kaya, dia bisa membeli hukum di negara tertentu. Bagi orang miskin, hanya ada penjara yang jorok dan menyiksa. Mereka yang kaya bisa membeli ruangan yang agak mewah untuk ukuran penjara. Ketika mereka mendapat uang yang cukup banyak, mereka membeli barang dan jasa ekstra, dan inilah masalahnya, kelakuan mereka membuat sistem yang tidak adil tersebut menjadi langgeng. Dalam kebahagiaan, orang – orang merasa tidak berdaya. Di keadaan seperti ini, biasanya ada orang – orang yang berontak; itulah teman – temanku.

Ayo Baca Alkitab

Dalam 1 Timotius 6:17, tertulis:

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Konteks sebelum bacaan, rasul Paulus berbicara mengenai topik cinta uang. Semua yang ada di dunia ini bukan apa yang akan kita nikmati di surga. Di sini, tugas kita bukan mengumpulkan harta sebanyak – banyaknya. Tugas kita adalah menyelamatkan jiwa – jiwa. Di sini kuncinya: Kita boleh menikmati hasil dunia ini, tetapi ingat, kebahagiaan bukan hanya urusan di dunia ini.

Kevin Reiner Hidayat

DAFTAR PUSTAKA

Theodor W. Adorno dan Max Horkheimer, Dialectic of Enlightenment, terj. John Cumming. New York: Herder and Herder, 1972.